WeLcoMe To my Blog

_WELCOME TO MY BLOG_

Sabtu, 15 Oktober 2011

"Soto Maknyuusss"

Hari ini tepatnya malam minggu aku senang bisa jalan lagi malam mingguan dengan kekasih hati. Meskipun sempat ada keributan kecil diantara kita ber dua tapi akhirnya aku kesampean juga makan ‘Soto Pak Salam’. Ya namanya Soto Pak Salam sesuai dengan nama penjualnya. Aku mengenal adanya soto tersebut awalnya dari salah satu acara di suatu stasiun Tv. Dari tontonan acara tersebut aku jadi sangat penasaran ingin mencicipi makanan Soto itu. Soto Pak Salam terletak di jalan Surya kencana, Bogor. Warungnya terletak dipinggir jalan.

Kalo ingin mencicipi soto ini anda harus datang lebih awal dan harus rela mengantri, pasalnya pembelinya banyak sekali. Hebatnnya lagi biasanya soto pak salam ini laris habis terjual hanya dalam waktu satu jam (menurut acara yang saya tonton di tv). Saya percaya akan hal tersebut sebab sempat saya kesana mau beli,waktu itu sekitar jam setengah 6 sore, warungnya masih penuh pembeli saya pikir saya masih kebagian karena masih banyak yg ngantri, dengan santainya saya mengantri tapi ternyata sotonya sudah kehabisan dan semua orang yang sedang mengantri tersebut ternyata mereka sudah datang lama dan sudah memesan terlebih dahulu. Alamat saya gak kebagian deh. Warung soto ini buka jam 4 sore sampai selesai, tapi bagi anda yang penasaran ingin mencicipi sebaiknya jangan datang terlalu sore karena biasanya sebelum magrib sudah habis. Bagi pencinta Soto Bogor selamat mencoba.. maknyuuusss………

Selasa, 11 Oktober 2011

BAHAN TAMBAHAN PANGAN YANG TIDAK BOLEH DIGUNAKAN

Semakin beragamnya makanan yang beredar di tengah masyarakat saat ini membuat masyarakat harus cermat dalam memilih makanan yang layak untuk dikonsumsi dan yang tidak. Masyarakat harus mengetahui makanan mana yang aman untuk dikonsumsi, serta bahan tambahan yang boleh dan yang tidak boleh dipergunakan didalam makanan dan bahan pangan.

Berikut adalah bahan tambahan pangan yang dilarang :
1. BORAKS
Biasa digunakan sebagai pembersih, pengawet kayu dan antiseptic kayu, tetapi di salah gunakan untuk pengenyal bakso dan lontong. Dosis berbahaya pada orang dewasa 15-20gr dan pada anak-anak 3-6 gr.

2. FORMALIN
Digunakan sebagai pengawet mayat, antiseptic dan penghilang bau tapi di salah gunakan untuk pengawet tahu dan mie basah. Dosis berbahaya dengan penggunaan 60-90 ml.

3. RHODAMIN B
Pewarna merah untuk tekstil tetapi disalah gunakan untuk pewarna merah pada terasi dan kerupuk.

4. METHANIL YELLOW
Pewarna kuning untuk tekstil tetapi disalah gunakan sebagai pewarna tahu dan kerupuk.

5. SIKLAMAT DAN SAKARIN
Digunakan sebagai pengganti gula bagi penderita diabetes tetapi disalah gunakan sebagai pemanis makanan karena harganya yang murah.

CIRI- CIRI PRODUK YANG MENGGUNAKAN FORMALIN
a. Makanan tidak rusak pada suhu kamar selama 2 hari dan tahan 15 hari pada suhu lemari es.
b. Mie tidak lengket serta lebih mengkilap disbanding dengan mie tanpa formalin.
c. Tahu terlalu keras dan kenyal tapi tidak padat.
d. Ikan asin tidak rusak lebih dari sebulan pada suhu kamar, bersih cerah, dan tidak berbau khas ikan asin.

BAHAYA BILA TERPAPAR FORMALIN
Formalin sangat berbahaya jika terhirup, mengenai kulit dan tertelan.
Akibatnya :
- Luka bakar
- Iritasi saluran nafas
- Reaksi alergi
- Bahaya kanker untuk pemakaian jangka panjang.

GEJALA KERACUNAN
- Mual & Muntah
- Diare berlendir & berdarah
- Kejang perut
- Gangguan peredaran darah
- Iritasi kulit & Jarinngan lemak
- Kerusakan ginjal
- Uap formalin bisa mengiritasi mata, hidung, dan saluran pernapasan.

ETIKA & TEORI ETIKA

Etika berasal dari bahasa Yunani ‘ethos’ yang berarti adat istiadat/ kebiasaan yang baik.

Menurut Kamus Besar Bhs. Indonesia (1995) Etika adalah Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.

Jadi, Etika adalah Ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk, yang dianut oleh suatu masyarakat yang di dalamnya termasuk tentang hak dan kewajiban moral.

Teori Etika :
a. Teori Teleology
Teori yang menilai suatu tindakan berdasarkan hasil, konsekuensi, atau tujuan dari tindakan tersebut.
Dua Pendekatan Teleology :
1. Egoisme: Tindakan manusia yang dimotivasi oleh kepentingan diri sendiri.
2. Utilitarianisme: tingkah laku dianggap benar atau baik jika dapat bermanfaat kepada kepentingan publik.

b. Teori Kewajiban (Deontologi)
paham deontologi mengatakan bahwa etis tidaknya suatu tindakan tidak ada kaitannya sama sekali dengan tujuan, konsekuensi, atau akibat dari tindakan tersebut. Konsekuensi suatu tindakan tidak boleh menjadi pertimbangan untuk menilai etis atau tidaknya suatu tindakan.

c. Teori Hak
Suatu tindakan atau perbuatan dianggap baik bila perbuatan atau tindakan tersebut sesuai dengan HAM.
d. Teori Keutamaan (Virtue Theory)
Teori keutamaan berangkat dari manusianya (Bertens, 2000). Teori keutamaan tidak menanyakan tindakan mana yang etis dan tindakan mana yang tidak etis. Teori ini tidak lagi mempertanyakan suatu tindakan, tetapi berangkat dari pertanyaan mengenai sifat-sifat atau karakter yang harus dimiliki oleh seseorang agar bisa disebut sebagai manusia utama, dan sifat-sifat atau karakter yang mencerminkan manusia hina. Bertens (200) memberikan contoh sifat keutamaan, antara lain: kebijaksanaan, keadilan, dan kerendahan hati. Sedangkan untuk pelaku bisnis, sifat utama yang perlu dimiliki antara lain: kejujuran, kewajaran (fairness), kepercayaan dan keuletan.

e. Teori Etika Teonom
suatu teori yang lebih menekankan pada pencapaian kebahagiaan di akhirat.

Senin, 10 Oktober 2011

ETIKA & TEORI ETIKA

Etika berasal dari bahasa Yunani ‘ethos’ yang berarti adat istiadat/ kebiasaan yang baik.

Menurut Kamus Besar Bhs. Indonesia (1995) Etika adalah Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.

Jadi, Etika adalah Ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk, yang dianut oleh suatu masyarakat yang di dalamnya termasuk tentang hak dan kewajiban moral.

Teori Etika :
a. Teori Teleology
Teori yang menilai suatu tindakan berdasarkan hasil, konsekuensi, atau tujuan dari tindakan tersebut.
Dua Pendekatan Teleology :
1. Egoisme: Tindakan manusia yang dimotivasi oleh kepentingan diri sendiri.
2. Utilitarianisme: tingkah laku dianggap benar atau baik jika dapat bermanfaat kepada kepentingan publik.

b. Teori Kewajiban (Deontologi)
paham deontologi mengatakan bahwa etis tidaknya suatu tindakan tidak ada kaitannya sama sekali dengan tujuan, konsekuensi, atau akibat dari tindakan tersebut. Konsekuensi suatu tindakan tidak boleh menjadi pertimbangan untuk menilai etis atau tidaknya suatu tindakan.

c. Teori Hak
Suatu tindakan atau perbuatan dianggap baik bila perbuatan atau tindakan tersebut sesuai dengan HAM.
d. Teori Keutamaan (Virtue Theory)
Teori keutamaan berangkat dari manusianya (Bertens, 2000). Teori keutamaan tidak menanyakan tindakan mana yang etis dan tindakan mana yang tidak etis. Teori ini tidak lagi mempertanyakan suatu tindakan, tetapi berangkat dari pertanyaan mengenai sifat-sifat atau karakter yang harus dimiliki oleh seseorang agar bisa disebut sebagai manusia utama, dan sifat-sifat atau karakter yang mencerminkan manusia hina. Bertens (200) memberikan contoh sifat keutamaan, antara lain: kebijaksanaan, keadilan, dan kerendahan hati. Sedangkan untuk pelaku bisnis, sifat utama yang perlu dimiliki antara lain: kejujuran, kewajaran (fairness), kepercayaan dan keuletan.

e. Teori Etika Teonom
suatu teori yang lebih menekankan pada pencapaian kebahagiaan di akhirat.