Etika berasal dari bahasa Yunani ‘ethos’ yang berarti adat istiadat/ kebiasaan yang baik.
Menurut Kamus Besar Bhs. Indonesia (1995) Etika adalah Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.
Jadi, Etika adalah Ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk, yang dianut oleh suatu masyarakat yang di dalamnya termasuk tentang hak dan kewajiban moral.
Teori Etika :
a. Teori Teleology
Teori yang menilai suatu tindakan berdasarkan hasil, konsekuensi, atau tujuan dari tindakan tersebut.
Dua Pendekatan Teleology :
1. Egoisme: Tindakan manusia yang dimotivasi oleh kepentingan diri sendiri.
2. Utilitarianisme: tingkah laku dianggap benar atau baik jika dapat bermanfaat kepada kepentingan publik.
b. Teori Kewajiban (Deontologi)
paham deontologi mengatakan bahwa etis tidaknya suatu tindakan tidak ada kaitannya sama sekali dengan tujuan, konsekuensi, atau akibat dari tindakan tersebut. Konsekuensi suatu tindakan tidak boleh menjadi pertimbangan untuk menilai etis atau tidaknya suatu tindakan.
c. Teori Hak
Suatu tindakan atau perbuatan dianggap baik bila perbuatan atau tindakan tersebut sesuai dengan HAM.
Menurut Kamus Besar Bhs. Indonesia (1995) Etika adalah Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.
Jadi, Etika adalah Ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk, yang dianut oleh suatu masyarakat yang di dalamnya termasuk tentang hak dan kewajiban moral.
Teori Etika :
a. Teori Teleology
Teori yang menilai suatu tindakan berdasarkan hasil, konsekuensi, atau tujuan dari tindakan tersebut.
Dua Pendekatan Teleology :
1. Egoisme: Tindakan manusia yang dimotivasi oleh kepentingan diri sendiri.
2. Utilitarianisme: tingkah laku dianggap benar atau baik jika dapat bermanfaat kepada kepentingan publik.
b. Teori Kewajiban (Deontologi)
paham deontologi mengatakan bahwa etis tidaknya suatu tindakan tidak ada kaitannya sama sekali dengan tujuan, konsekuensi, atau akibat dari tindakan tersebut. Konsekuensi suatu tindakan tidak boleh menjadi pertimbangan untuk menilai etis atau tidaknya suatu tindakan.
c. Teori Hak
Suatu tindakan atau perbuatan dianggap baik bila perbuatan atau tindakan tersebut sesuai dengan HAM.
d. Teori Keutamaan (Virtue Theory)
Teori keutamaan berangkat dari manusianya (Bertens, 2000). Teori keutamaan tidak menanyakan tindakan mana yang etis dan tindakan mana yang tidak etis. Teori ini tidak lagi mempertanyakan suatu tindakan, tetapi berangkat dari pertanyaan mengenai sifat-sifat atau karakter yang harus dimiliki oleh seseorang agar bisa disebut sebagai manusia utama, dan sifat-sifat atau karakter yang mencerminkan manusia hina. Bertens (200) memberikan contoh sifat keutamaan, antara lain: kebijaksanaan, keadilan, dan kerendahan hati. Sedangkan untuk pelaku bisnis, sifat utama yang perlu dimiliki antara lain: kejujuran, kewajaran (fairness), kepercayaan dan keuletan.
e. Teori Etika Teonom
suatu teori yang lebih menekankan pada pencapaian kebahagiaan di akhirat.
Teori keutamaan berangkat dari manusianya (Bertens, 2000). Teori keutamaan tidak menanyakan tindakan mana yang etis dan tindakan mana yang tidak etis. Teori ini tidak lagi mempertanyakan suatu tindakan, tetapi berangkat dari pertanyaan mengenai sifat-sifat atau karakter yang harus dimiliki oleh seseorang agar bisa disebut sebagai manusia utama, dan sifat-sifat atau karakter yang mencerminkan manusia hina. Bertens (200) memberikan contoh sifat keutamaan, antara lain: kebijaksanaan, keadilan, dan kerendahan hati. Sedangkan untuk pelaku bisnis, sifat utama yang perlu dimiliki antara lain: kejujuran, kewajaran (fairness), kepercayaan dan keuletan.
e. Teori Etika Teonom
suatu teori yang lebih menekankan pada pencapaian kebahagiaan di akhirat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar